Lingkaran Warna Dan Pencampuran Warna – Lingkaran warna adalah sebuah lingkaran yang tersusun melingkar dari warna pokok (primer) dan warna-warna turunannya (sekunder). Warna itu sendiri merupakan salah satu unsur dari seni rupa, selain garis, bidang, bentuk, dimensi, ruang, tekstur, gelap terang, dan arah.
Dengan mengetahui lingkaran warna, maka akan dengan mudah mengetahui warna-warna apa saja yang ada dalam lingkaran tersebut dan dapat mengetahui warna-warna turunannya. Sehingga, dalam memilih atau pun memadukan warna tidak akan mengalami kesalahan.
Menurut para ahli, pengertian warna adalah sebuah unsur cahaya yang dipantulkan oleh suatu benda dan diintrepetasikan oleh mata berdasarkan cahaya yang mengenai benda tersebut. Permukaan benda yang dipantuli cahaya dapat dipengaruhi oleh pigmen warna, baik secara alami maupun buatan manusia.
Dalam teori brewster, menyatakan bahwa dalam menyederhanakan warna yang ada di alam terbagi menjadi empat kelompok jenis warna, yakni warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna tersebut tersusun dalam lingkaran warna brewster. Selain itu, di dalam brewster juga mampu menguraikan teori warna komplementer (kontras), split komplementer, triad, dan tetrad.
Pada lingkaran warna, warna primer atau warna pokok adalah warna-warna yang tidak dapat dihasilkan oleh pencampuran warna lainnya. Warna primer terdiri dari warna merah, biru, dan kuning. Dari warna primer tersebut, kemudian diperoleh pencampuran menjadi beberapa warna sekunder. Contoh warna-warna sekunder yaitu oranye, hijau, dan ungu. Sedangkan pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder akan menghasilkan warna-warna tersier, seperti biru keunguan dan hijau kekuningan.
Sementara itu, warna-warna seperti warna hitam, putih, emas dan perak dapat digolongkan dalam kategori warna pokok. Namun karena warna-warna tersebut tidak menampakkan suatu kroma tertentu, maka dianggap bukan warna.
Sebagian orang, ada yang menyatakan bahwa warna hitam dan putih termasuk dalam kelompok warna netral. Karena dapat digunakan sebagai penetralisir terhadap warna apapun. Dengan begitu, maka yang termasuk dalam warna pokok hanya ada tiga, yakni warna merah, kuning, dan biru. Grafik skema warna tersebut juga dikenal dengan skema warna triadic, karena masing-masing warna tersebut berada pada suatu titik sudut segitiga dalam lingkaran warna.
Lingkaran Warna Dan Pencampuran Warna
Dengan melihat uraian di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan dalam pembagian warna pada lingkaran warna (color wheel) adalah sebagai berikut :
1. Warna Primer
Warna primer pada lingkaran warna merupakan warna pokok/dasar dan bukan merupakan dari pencampuran warna lainnya. Warna primer terdiri dari warna merah, kuning dan biru.
2. Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan warna-warna yang dihasilkan dari pencampuran warna primer dengan perbandingan yang sama. Warna sekunder terdiri dari warna orange, hijau dan ungu.
3. Warna Tersier
Warna tersier adalah warna-warna yang dihasilkan dari pencampuran warna primer dengan warna sekunder dengan perbandingan yang sama. Beberapa contoh warna tersier yakni biru keunguan, hijau kekuningan, dan biru kehijauan.
Proses Pencampuran Warna
Proses pencampuran warna telah dikenal ada dua macam, yaitu pencampuran warna additive dan warna subtractive. Kedua proses pencampuran warna tersebut sering diterapkan pada peralatan atau perangkat input maupun output.
Warna Additive
Pencampuran warna additive adalah pencampuran antara warna primer cahaya yang terdiri dari warna red, green dan blue (RGB). Pencampuran dari ketiga warna primer dengan jumlah perbandingan yang sama akan menghasilkan warna putih.
Kombinasi perpaduan antara dua warna primer dengan perbandingan yang sama akan menghasilkan warna skunder. Warna-warna sekunder yaitu cyan (kombinasi warna green dan blue), magenta (kombinasi warna blue dan red) dan yellow (kombinasi warna red dan green). Pencampuran warna additive sering diterapkan pada televisi, monitor komputer, scanner dan lain sebagainya.
Warna Subtractive
Pencampuran warna subtractive adalah kombinasi antara warna skunder dari warna additive, tetapi material pada warna subtractive berbeda dengan warba additive. Pada warna additive dibentuk dari cahaya, sedangkan pada warna subtractive dibentuk oleh pigment warna yang memiliki sifat transparan. Salah satu contoh dari pencampuran warna subtractive yaitu tinta cetak.
Warna subtractive terdiri dari warna cyan, magenta dan yellow (CMY). Secara teori, perpaduan dari ketiga warna subtractive tersebut akan diperoleh warna hitam. Tetapi pada kenyataan malah menghasilkan warna coklat tua. Hal itu disebabkan oleh keterbatasan pigment tinta cetak. Sehingga, kini telah ditambahkan warna hitam yang disimbolkan dengan huruf K (Key) untuk menambah kepekatannya. Dan kini warna CMYK menjadi standard tinta dalam industri percetakan.
Pengelompokan Warna
Dalam lingkaran warna, ada juga pengelompokan warna lainnya selain warna primer dan sekunder. Yaitu warna-warna yang berdekatan dengan warna turunannya (hue). Warna-warna tersebut biasanya berada saling berdekatan dalam satu sisi. Dan pengelompokan warna-warna tersebut yaitu :
1. Warna Netral
Warna netral merupakan warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna dan bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna netral ini dihasilkan dari pencampuran antaran tiga komponen warna sekaligus dengan komposisi yang tidak sama.
2. Warna Kontras (Komplementer)
Warna kontras adalah warna yang berkesan berlawanan antara yang satu dengan lainnya. Warna kontras diperoleh dari kombinasi warna yang berseberangan pada lingkaran warna. Atau dengan kata lain menyeberang dan memotong titik tengah segitiga yang terdiri dari warna primer dan warna sekunder.
Namun, warna kontras ini tidak menutup kemungkinan dalam membentuk kontras warna dengan mengolah nilai komposisi atau pun kemurnian warna. Diantara contoh warna kontras yaitu merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.
3. Warna Panas
Warna panas adalah deretan kelompok warna yang dibentuk oleh setengah lingkaran yang dimulai dari warna merah sampai kuning pada lingkaran warna. Warna panas ini merupakan simbol riang, semangat, marah, dan mengesankan jarak yang dekat.
4. Warna Dingin
Warna dingin adalah deretan kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran mulai dari warna hijau sampai ungu pada lingkaran warna. Warna dingin ini merupakan simbol kelembutan, kesejukan, kenyamanan, dan mengesankan jarak yang jauh.
Demikianlah pembahasan mengenai lingkaran warna dan pencampuran warna. Semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan.
Baca Juga :