Jenis-Jenis Tanah – Tanah adalah lapisan bumi yang paling atas. Lapisan tanah terbentuk oleh bebatuan yang mengalami pelapukan akibat adanya perubahan iklim. Perubahan iklim di setiap belahan bumi berbeda-beda tergantung letak geografisnya. Hal itulah yang menjadi faktor adanya jenis-jenis tanah dengan karakteristik berbeda.
Pengaruh tanah sangat penting bagi kehidupan. Terutama untuk tumbuhan, setiap jenis tanah sangat mempengaruhi jenis tanaman yang hidup di atasnya. Tanah yang baik banyak mengandung unsur mineral, bahan organik, dan air. Oleh sebab itu, tanaman yang berada di atas tanah yang baik akan subur.
Dengan melihat pentingnya pengaruh tanah dalam kehidupan, maka kita juga perlu mengetahui ragam jenis tanah yang ada. Berikut merupakan pembahasan mengenai apa saja jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia beserta karaktersitik dan sifat-sifatnya.
Jenis-Jenis Tanah Beserta Karakteristik Dan Sifatnya
1. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis adalah tanah yang berasal dari proses pelapukan bahan-bahan yang keluar dari adanya aktivitas vulkanisme gunung berapi. Ketika sebuah gunung berapi meletus, maka bahan-bahan yang keluar dari perut gunung dan cairan larva tersebut akan mengalami pelapukan dan berubah menjadi tanah vulkanis.
Berdasarkan sifatnya, tanah vulkanis ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tanah regosol dan tanah andosol. Kedua jenis tanah ini mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Karakteristik tanah regosol memiliki berbutir kasar dan warna kelabu hingga kuning. Tanah ini sangat cocok untuk tanaman buah-buahan, palawija, dan tembakau.
Sedangkan tanah andosol memiliki karakteristik berupa butiran halus dan warnanya cenderung keabu-abuan, serta tidak mudah tertiup angin. Tanah andosol ini sangat cocok digunakan untuk bidang pertanian.
Tanah vulkanis memiliki kandungan hara dan mineral yang tinggi, sehingga sangat baik tingkat kesuburannya bagi tanaman. Penyebaran tanah vulkanis ini tersebar di pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Lombok. Tanah ini biasanya digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan.
2. Tanah Aluvial
Tanah aluvial adalah jenis tanah yang berasal dari endapan lumpur yang terbawa oleh aliran air sungai. Tanah ini berwarna coklat kelabu dan memiliki tingkat kesuburan yang tinggi karena terdapat kandungan air yang cukup banyak. Tanah aluvial ini dapat dijumpai di bagian hilir sungai yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
3. Tanah Organosol (Gambut)
Tanah organosol atau gambut atau sering disebut juga dengan tanah rawa adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan-bahan organik seperti tumbuhan dan gambut. Tanah ini dapat ditemukan di daerah yang memiliki iklim basah dan bercurah hujan tinggi.
Karaktersitik tanah gambut ini berwarna hitam. Sifat-sifat dari jenis tanah ini yaitu memiliki kandungan air dan bahan organik yang tinggi, memiliki tingkat keasaman yang tinggi, nilai ph-nya hanya 0.4, miskin akan unsur hara, drainasenya kurang baik, dan kurang subur untuk tanaman.
Penyebaran tanah gambut ini berada di daerah Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan, dan Papua bagian selatan. Meskipn memiliki tingkat kesuburan yang kurang baik, tanah gambut ini sering dimanfaatkan untuk persawahan, palawija, karet, dan kelapa sawit.
4. Tanah Podsolik
Tanah podsolik adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kuarsa. Karakteristik dari tanah ini yaitu berwarna merah kekuningan dan memiliki berbagai tekstur di dalamnya, seperti pasir dan bebatuan kecil.
Tanah podsolik ini bersifat asam atau ph-nya rendah, memiliki kandungan unsur haran dan bahan orgnaik yang rendah. Sehingga jenis tanah ini hanya cocok dimanfaatkan untuk lahan pepohonan karet, pinus, dan akasia. Tanah ini banyak dijumpai di daerah Sumatera, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
5. Tanah Mediterania (Tanah Kapur)
Tanah kapur atau tanah mediterania adalah tanah yang berasal dari hasil pelapukan bebatuan kapur. Karakeristik dari tanah kapur ini yaitu kering dan memiliki kanduangan unsur hara yang sedikit serta miskin air, sehingga dapat dipastikan jika tanah kapur ini kurang subur.
Tanah kapur ini dapat dijumpai di daerah Gunung Kidul Yogyakarta dan daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur. Meskipun memiliki sifat kering, tanah kapur ini cocok dimanfaatkan untuk ditanami pohon jati dan palawija.
6. Tanah Litosol
Tanah litosol adalah tanah yang masih bercampur dengan batu-batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna. Lapisan tanah yang ada pada tanah litosol ini tidak terlalu tebal, sehingga kurang baik untuk ditanami tumbuhan. Meskipun begitu, ada sebagian kecil yang memanfaatkan tanah ini untuk ditanam jenis palawija dan padang rumput.
Karakteristik dari tanah litosol ini bermacam-macam. Sebagian besar tekstur yang dimiliki oleh tanah ini berupa batu-batuan keras serta kandungan unsur hara yang rendah. Di Indonesia, jenis tanah ini dapat dijumpai di sekitar lereng gunung dan pegunungan yang tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi.
7. Tanah Latosol
Tanah latosol adalah salah satu jenis tanah tua yang terbentuk oleh bebatuan api yang mengalami proses pelapukan lebih lanjut. Karakteristik dari tanah ini adalah berwarna merah hingga kekuningan, bersifat asam, kandungan bahan organiknya berada di tingkat rendah hingga sedang, dan memiliki tekstur lempung.
Tanah latosol ini sangat cocok dimanfaatkan untuk hutan tropis yang tersebar di seluruh Indonesia, khusunya di daerah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
8. Tanah Podsol
Tanah podsol adalah tanah yang terbentuk akibat dari pengaruh suhu yang rendah dengan curah hujan yang tinggi. Karakteristik tanah ini berupa pasir hingga lempung dan berwarna kuning keabu-abuan.
Sedangkan sifat-sifatnya adalah memiliki bahan organik yang rendah dan sedikit mengandung unsur hara yang menjadikan tanah ini kurang subur. Tanah podsol banyak dijumpai di daerah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua. Jenis tanaman yang cocok dengan tanah ini adalah kelapa sawit dan jambu mete.
9. Tanah Liat
Tanah liat adalah jenis tanah berasal dari pelapukan batuan silika yang dilakukan oleh asam karbonat. Namun, ada juga sebagian diantaranya yang dihasilkan oleh pengaruh aktivitas panas bumi. Tanah ini terdiri dari campuran antar aluminium dan silikat.
Karakteristik tanah liat yaitu memiliki warna abu-abu pekat atau lebih mengarah ke warna hitam. Tanah ini biasanya terdapat di bagian dalam lapisan tanah. Di Indonesia, persebaran tanah liat tersebar secara merata dan biasanya dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tanah liat.
10. Tanah Mergel
Tanah mergel adalah campuran dari tanah liat, kapur, dan pasir. Sifat yang dimiliki oleh tanah ini yaitu memiliki kandungan mineral dan air yang tinggi, sehingga tanah ini merupakan tanah yang subur dan cocok untuk ditanami pohon jati. Di Indonesia, tanah mergel ini banyak dijumpai di daerah Solo (Jawa Tengah), Madiun, dan Kediri (Jawa Timur).
11. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah yang berasal dari hasil pencucian akibat adanya pengaruh suhu rendah dan curah hujan yang tinggi. Tanah ini termasuk jenis tanah tua yang banyak mengandung sisa oksidasi dan aluminium.
Karena proses pembentukannya dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi, maka tanah ini bersifat memiliki kandungan mineral yang sedikit dan tidak subur. Persebaran tanah laterit ini dapat dijumpai di daerah Lampung, Kalimantan, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
12. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Karakteristik tanah ini berwarna kehitaman. Bersifat memiliki kandungan mineral dan unsur hara yang tinggi menjadikan tanah ini sangat subur.
Jenis tanah ini sering dijumpai di sekitar daerah yang bebatuan dengan beragam tumbuhan yang lebat. Di Indonesia, persebaran tanaha ini dapat dijumpai di daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, dan sebagian wilayah Sulawesi.
13. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan pasir. Karakteristik dari tanah pasir ini adalah memiliki kandungan air dan mineral yang sangat sedikit, sehingga hanya cocok dimanfaatkan untuk jenis tanaman umbi-umbian. Peserbaran tanaha pasir di Indonesa dapat dijumpai di daerah yang dekat dengan pantai.
Demikanlah pembahasan mengenai jenis-jenis tanah beserta karakteristik dan sifat-sifatnya. Semoga bermanfaat.
Baca Juga :