
Jenis-Jenis Spray Gun Untuk Finishing – Spray gun merupakan alat yang sering digunakan pada pengecatan (pekerjaan finishing). Dalam penggunaannya, spray gun dibedakan berdasarkan hasil pelapisannya. Nah, pada artikel ini akan diberikan informasi tentang jenis-jenis spray gun yang digunakan untuk pekerjaan finishing.
Terdapat berbagai jenis spray gun yang telah diciptakan sesuai dengan fungsinya. Namun, bentuk yang paling umum digunakan adalah yang menyerupai bentuk pistol. Dengan bentuk seperti itu, maka memudahkan dalam penggunaannya, terutama untuk pelapisan pada bagian yang sempit dan berliku.
Cara kerja spray gun yaitu melakukan atomisasi. Atomisasi adalah proses pemecahan material cairan menjadi serbuk partikel yang sangat kecil. Menurut kemampuan atomisasi dalam melakukan finishing, spray gun dibedakan menjadi beberapa jenis yang berbeda.
Jenis-Jenis Spray Gun Untuk Finishing
Berikut merupakan jenis-jenis spray gun yang digunakan untuk finishing.
1. Air Spray Gun
Air spray gun adalah spray gun yang merupakan dasar awal dari inovasi spray gun lainnya. Air spray gun memiliki asesories lengkap, seperti adanya kran yang berfungsi untuk mengatur tekanan udara pada proses atomisai, serta nozzle cap sebagai pengatur arah semprotan.
Dalam penggunannya, air spray gun memiliki keleluasaan dalam mengatur kualitas atomisasi dan ketebalan pelapisan. Spray gun ini dapat menghasilkan atomisasi material yang sempurna pada tekanan udara sekitar 58 psi atau 4 bar.
Kelemahan dari air spray gun ini adalah efisiensi penggunaan yang relatif rendah yang berkisar antara 30% sampai 60%. Artinya, dari seluruh material finishing yang keluar hanya sekitar 60% yang akan menempel pada permukaan benda, sedangkan sisanya terbuang ke udara.
Efisiensi material pada penggunaan air spray gun sangat dipengaruhi oleh tekanan udara pada proses atomisasi. Efisiensi material akan semakin besar jika tekanan udaranya rendah. Tetapi jika tekanan udara terlalu tinggi, material yang terbuang ke udara semakin banyak.
2. Spray Gun HVLP
Spray gun HVLP (high volume low pressure) merupakan inovasi dari air spray gun. Spray gun HVLP didesain khusus agar mendapatkan hasil atomisasi yang sempurna pada tekanan udara rendah. Tekanan udara pada spray gun HVLP harus stabil pada kisaran 14,7 psi.
Spray gun HVLP dapat meningkatkan efisiensi penempelan material finishing hingga mencapai 60% sampai 70%. Namun ada kelemahan yang dimiliki spray gun HVLP, yakni kecepatan pekerjaan yang relatif rendah dan tidak dapat dipakai pada material dengan viskositas yang tinggi.
Oleh sebab itu, spray gun ini biasanya hanya digunakan untuk aplikasi stain dan glaze. Selain itu, spray gun ini juga dapat digunakan untuk aplikasi sealer, top coat, base coat atau primer dengan batasan viskositas yang tidak terlalu tinggi.
3. Spray Gun LVLP
Spray gun LVLP (low volume low pressure) merupakan bentuk invovasi yang lebih canggih dari air spray gun maupun spray gun HVLP. Spray gun ini mampu bekerja pada tekanan udara yang rendah dan dapat digunakan pada material dengan viskositas tinggi. Spray gun LVLP bisanya digunakan untuk aplikasi sealer, top coat dan base coat.
Meskipun sudah canggih, namun spray gun LVLP tidak dapat menghasilkan atomisasi sebaik yang dihasilkan air spray gun dan spray gun HVLP. Sehingga sraygun jenis ini tidak terlalu cocok untuk aplikasi top coat.
4. Airless Spray Gun
Airless spray gun adalah spray gun yang menerapkan metode atomisasi berbeda dengan air spray gun. Proses atomisasi pada spray gun ini dilakukan dengan cara menekan material dengan tekanan yang sangat tinggi, kemudian mengalirkannya melalui suatu lubang (orifice) yang sangat kecil.
Tekanan yang diperlukan untuk atomisasi pada airless spray gun mencapai 1000 psi. Oleh sebab itu, untuk menggunakan spray gun ini diperlukan pompa bertekanan tinggi dan selang material yang kuat.
Spray gun airless dapat menghasilkan efisiensi penempelan material yang lebih tinggi, yaitu mencapai 70%. Namun, hasil pelapisannya tidak sehalus ketika menggunakan air spray gun.
Airless spray gun biasanya digunakan untuk pengaplikasian material dengan viskositas tinggi dan pelapisan material yang lebih tebal. Spray gun ini memiliki gerakan yang lebih sedikit dan tingkat fleksibilitas yang rendah. Hal itu disebabkan tidak adanya kran untuk mengatur tekanan udara dan lebar semprotan.
Dengan memiliki pengaturan terbatas, menjadikan airless spray gun tidak begitu cocok digunakan untuk aplikasi stain. Biasanya hanya digunakan untuk aplikasi sealer atau base coat yang masih diikuti oleh proses pengamplasan.
5. Air Mixed Spray Gun
Air mixed spray gun merupakan bentuk inovasi dari airless spray gun. Pada proses atomisasi materialnya, sspray gun ini tidak menggunakan tekanan tinggi saja, namun dibantu oleh aliran udara tekan.
Pada saat material finishing melewati orifice, maka akan ada aliran udara tekan yang dialirkan untuk dicampurkan dengan material yang sudah teratomisasi yang keluar dari orifice.
Dengan adanya bantuan aliran udara tekan, maka air mixed spray gun mampu menghasilkan atomisasi material yang lebih baik dari airless spray gun. Air mixed spray gun sangat cocok digunakan untuk aplikasi sealer dan top coat.
Demikianlah informasi mengenai jenis-jenis spray gun yang digunakan untuk pekerjaan finishing. Semoga bermanfaat.
Baca Juga :